Senin, 04 April 2011

PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT)

Kata pengantar
Salah satu tantangan yang dihadapi umat manusia dewasa ini adalah (sustainability) “keberlanjutan”, yaitu keinginan untuk menggunakan sumber daya alami tanpa menghabiskannya atau merusak lingkungannya. Tantangan ini menjadi besar karena dengan kekuatan bahan kimia dan tenaga mesin adalah mudah bagi manusia untuk merusak lingkungan dan menghabiskan sumber daya alam.

Karena itu, sangat penting bagi setiap orang yang terlibat dalam penggunaan lingkungan alami untuk memiliki pemahaman yang sama dan pengertian yang cukup mendalam mengenai dampak lingkungan dari kelakuannya. Dalam hubungan ini, pelaksanaan Proyek Pengendalian Hama Terpadu Perkebunan Rakyat merupakan upaya menyatukan persepsi petani perkebunan mengenai dampak ekologis pestisida kimia dan manfaat musuh alami, termasuk yang telah dikembangkan menjadi agens hayati.
Dalam kehidupan di alam, setiap organisme pengganggu tumbuhan (OPT) mempunyai musuh alami. Biasanya perkembangan populasi OPT dikendalikan secara alami oleh musuh alaminya. Sejak tahun delapan puluhan, kehadiran musuh alami kembali dimanfaatkan dalam pengendalian OPT melalui pendekatan agro-ekosistem. Untuk kepentingan ini baik petani maupun penyuluh dan pengamat hama perlu mengenal semua jenis serangga yang ada di dalam kebun – baik hama maupun musuh alaminya.
Pengendalian Hama Terpadu (PHT)
Masalah hama terjadi karena adanya sistem yang tidak seimbang. Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya permasalahan hama, yakni:
  • Kebakaran, banjir dan pembukaan lahan baru.
  • Penggunaan areal tanah yang luas hanya untuk satu jenis tanaman (monokultur).
  • Masuknya hama dari suatu daerah ke daerah lain.
  • Punahnya predator-predator hama dan pindahnya habitat predator hama karena
penggunaan pestisida.
Solusi pengendalian hama jangka panjang dibutuhkan untuk mengembalikan keseimbangan alam di lahan pertanian, perkebunan dan lingkungan alami. Ini tentu saja
memerlukan waktu bertahun-tahun, sehingga PHT juga meliputi solusi pengendalian hama jangka pendek, termasuk penggunaan pestisida alami.
(PHT) menggabungkan berbagai macam pengendalian hama, untuk:
  • Mencegah kemungkinan terjadinya permasalahan hama.
  • Mengurangi jumlah permasalahan hama jika sudah terjadi.
  • Menggunakan pengendalian alami untuk mengatasi permasalahan yang sudah terjadi.
Setiap bagian dalam lingkungan berkaitan erat dengan setiap bagian lainnya, termasuk manusia. Apa yang terjadi pada satu bagian dari sistem atau lingkungan AKAN mempengaruhi bagian-bagian lainnya dari sistem atau lingkungan tersebut. Ini adalah filosofi yang penting dalam PHT dan masa depan yang berkelanjutan. Jadi, untuk berhasilnya PHT kita haruslah memahami bagaimana setiap bagian dalam sistem bekerja dan bagaimana mereka saling bekerjasama. (Misalnya, tanah, serangga, tanaman dan pepohonan, burung, binatang, air, manusia, teknologi).
Sistem PHT akan membantu untuk:
  • Mengurangi penggunaan sumber daya dan produk yang mahal, karena lahan akan “merawat” dirinya sendiri secara terus-menerus, serta sumber daya yang dibutuhkan lebih banyak berasal dari sumber daya local.
  • Memperbaiki kualitas tanah, tumbuhan dan lingkungan.
  • Meningkatkan produksi dari tanah secara keseluruhan.
  • Meningkatkan keanekaragaman dan daya tahan terhadap hama, penyakit dan cuaca ekstrim.
  • Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat sekitarnya.
Pengendalian Hama Terpadu dapat diterapkan di kebun rumah skala kecil, kebun untuk pasar, hingga lahan pertanian skala besar seperti padi, tanaman buah-buahan dan juga untuk keseluruhan sistem. Untuk menjadi sehat dan kuat, tanaman membutuhkan kondisi yang baik untuk tumbuh,
yang meliputi:
  • Tanah yang subur.
  • Air yang cukup.
  • Sinar matahari yang cukup.
Jenis tanaman yang satu dengan yang lainnya membutuhkan kondisi yang berbedabeda. Beberapa jenis tanaman menyukai tanah yang sangat kering, beberapa menyukai tanah yang lembab, beberapa menyukai tempat yang teduh, beberapa menyukai sinar matahari yang berlebihan dll. Ada berbagai macam ‘musim mikro’ dalam setiap lahan, jika tanaman cocok dengan kondisi yang dibutuhkan, mereka akan tumbuh dengan baik dan memiliki daya tahan yang kuat terhadap penyakit.
Sebagai contoh:
  • Tanah basah – Kangkung.
  • Hutan teduh – Vanili.
  • Tanah kering berpasir – Kaktus.
PHT memiliki banyak aspek, yang bermanfaat untuk mencegah permasalahan hama secara alami:
  • Tanah yang sehat dan hidup – Memperkuat daya tahan tanaman.
  • Predator hama alami – Mengontrol jumlah hama.
  • Lingkungan yang sehat – Menjaga keseimbangan hama dan mendorong pertumbuhan predator hama.
  • Penyerbukan terbuka, benih non-hibrida – Memperkuat daya tahan terhadap hama.
Pengelolaan tanaman yang baik, meliputi:
  • Rotasi tanaman – Mengisi unsur hara dalam tanah.
  • Pola-pola alami untuk berbagai macam bentuk kebun – Mencegah serangan hama.
  • Tanaman campuran, bukan monokultur – Mengurangi jumlah perkembangan hama.
  • Tanaman penghambat hama – Memperlambat serangan berbagai macam hama.
  • Penanaman berpasangan – Tanaman akan saling membantu satu sama lain.
  • Membuat & menggunakan umpan serta perangkap – Menjaga rendahnya jumlah hama.
  • Menggunakan binatang untuk mengontrol hama – Metode yang efektif dan efisien untuk mengontrol hama.
  • Membuat & menggunakan pestisida alami – Mendukung lingkungan yang lebih sehat.
  • Kontrol biologis – Mekanisme pengontrolan hama alami dalam skala yang lebih luas.
Membuat Tanah Sehat Bisa Mengurangi Hama
Tanah yang sehat dan hidup, yang mengandung berbagai macam unsur hara yang dibutuhkan tanaman, merupakan teknik yang paling penting dalam PHT.
  • Jika tanaman diberi makan dan dijaga oleh tanah yang sehat, tanaman itu akan menjadi lebih sehat dan tumbuh dengan kuat serta mengurangi kemungkinan untuk diserang hama dan penyakit.
  • Jika terserang hama, kerusakan akan dapat diperlambat dan proses penyembuhan akan lebih cepat.
Jika tanah (lingkungan) yang mengelilingi lahan agrikultur itu sehat dan beranekaragam, kemungkinan timbulnya permasalahan hama yang lebih besar akan dapat dikurangi. Pelatih dapat mengandaikan tanaman selayaknya manusia, untuk memudahkan peserta memahami pentingnya tanah yang sehat dan lingkungan yang sehat. Diskusikan dengan peserta tentang manfaat dari menjadi sehat. Jika manusia (atau tanaman) itu sehat, maka mereka akan:
  • Biasanya berumur panjang.
  • Jarang sakit
  • Sembuh lebih cepat ketika mereka sakit.
  • Lebih kuat
  • Dapat bekerja lebih keras.
  • Melahirkan anak yang sehat
Gambarlah 2 ilustrasi sederhana di papan tulis – Sebatang tanaman dan seorang manusia.
  1. Lakukan brainstorm kelompok dengan peserta tentang apa saja kebutuhankebutuhan bagi manusia dan tanaman untuk menjadi sehat.
  2. Tanyakan para peserta tentang ide-ide mereka dan tuliskan ide-ide tersebut ke dalam gambar. Seperti misalnya, sepiring nasi = kompos dan mulsa serta matahari, segelas air = penyiraman air dll. Gunakan ide-ide di bawah ini jika peserta membutuhkan dorongan.
Pada dasarnya kebutuhan-kebutuhan untuk menjadi sehat bagi tanaman dan manusia adalah sama:
  • Jenis-jenis unsur hara dan mineral yang seimbang = Gizi makanan yang sehat.
  • Tanah yang sehat, hidup, tidak padat, dan bermulsa untuk ditanami = Rumah yang nyaman.
  • Air, matahari dan lingkungan yang sehat.
  • Penanaman berpasangan = Keluarga dan sahabat
Meningkatkan Predator Hama Alami
Cara alami untuk mengontrol hama yang telah berlangsung selama berabad-abad adalah hubungan yang saling mempengaruhi dalam ekosistem. Hal ini meliputi tersedianya jumlah predator hama untuk mengendalikan hama itu sendiri. Karena kualitas lingkungan dan hubungan yang saling menguntungkan dalam ekosistem telah tercemar oleh pengelolaan yang salah dan polusi (termasuk polusi akibat agrikultur yang tidak berkelanjutan), mengakibatkan punahnya predator hama, yang merupakan salah satu sebab dari meningkatnya permasalahan hama. Anda dapat merasakan manfaat yang besar dalam usaha mengontrol hama di daerah Anda, dengan menarik predator hama alami ke dalam kebun, pertanian atau kebun buah-buahan.
Dapat di lakukan dengan:
  • Penanaman berpasangan, bermacam bunga dan tanaman herbal di antara tanaman sayuran dan pohon buah-buahan – Menarik burung pemangsa serangga, laba-laba, tawon, kumbang kepik dan belalang sembah.
  • Membangun habitat bagi predator hama dengan batang kayu kering, bambu tua atau tumpukan batu – Kadal pemangsa serangga, laba-laba pemangsa kumbang dan katak akan hidup disitu.
  • Membangun kolam kecil – Menarik banyak predator yang menguntungkan.
  • Menanam pepohonan di dekat kebun, pertanian atau kebun buah-buahan – Menarik serangga, burung pemangsa dan kelelawar.
Membutuhkan waktu beberapa tahun untuk membentuk populasi predator hama alami yang baik. Cara lain mengontrol hama, seperti pestisida alami, mungkin dibutuhkan untuk digunakan sewaktu-waktu. Walaupun, pestisida kimia dan bahkan beberapa jenis pestisida alami dapat membunuh predator hama dan populasi serangga yang menguntungkan. Pergunakanlah secara hati-hati, hanya jika dibutuhkan, dan hanya jika sudah mencoba semua metode yang lain.
Mengenali Predator Hama Lokal
No Predator hama lokal Habitat alami mereka Agar mereka tetap di kebun
1. Kodok Sawah dan ladang, kolam, pohon, sungai, semak dll Membuat kolam di kebun
2. Ular Sawah, semak, pohon, sungai, hutan, kebun dll Adanya kodok, mendatangkan ular
3. Kadal Pohon, semak, sawah, sungai, hutan, kebun dll Tumpukkan kayu-kayu bekas sebagai habitat buatan
4. Burung Pohon, sawah, hutan, sungai, laut dll Menanam tanaman organik dan bahanbahan alami; tanam bunga
5. kepik Kebun, sawah, kolam, hutan, sungai dll Menanam kacang-kacangan
6. Laba-laba Kebun, hutan, pohon dll Membuat pagar hidup sebagai tempat bersarang
7. Semut Kebun, sawah, pohon dll Bikin tumpukan kompos

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Tags

Blog Archive